Minggu, 14 Juni 2015

Langkah-Langkah Penggunaan Media Pembelajaran


BAB I
PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang
Berbicara masalah pendidikan, merupakan suatu hal yang semua orang pasti membutuhkan pendidikan. Kerena dengan pendidikanlah seseorang dari yang tidak tahu menjadi tahu, dalam pendidikan itu sendiri pun memerlukan media yang dapat memudahkan dalam penyampaian isi pembelajaran. Oleh karena itu, media merupakan sesuatu integral dalam pendidikan yang dapat menunjang keberhasilan suatu pendidikan.
Unsur penting dalam penggunaan media pembelajaran adalah keterampilan guru dalam penerapan media yang dapat mendukung pelajaran yang akan disampaikan. ketersaling dukungan antara media dan pelajaran yang akan disampaikan tentunya akan menghasilkan suasana belajar yang menyenangkan baik bagi siswa maupun bagi guru, sekaligus tujuan pembelajaran dapat tercapai.

B.       Rumusan Masalah
1.    Apa yang dimaksud dengan media pembelajaran?
2.    Apa fungsi dari media pembelajaran?
3.    Hal-hal yang bagaimanakah yang harus diperhatikan dalam penggunaan media pembelajaran?
4.    Bagaimana cara penerapan berbagai media dalam pendidikan?

C.       Tujuan Penulisan
Dengan disusunnya makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan mengenai berbagai media dan cara penerapan media dalam pembelajaran, yang nantinya akan sangat berguna di kemudian hari terutama calon guru, baik dari segi perbendaharaan pengetahuan maupun penyesuaian penerapannya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.       Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin dan bentuk jamak dari kata Medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai perantara dalam menyampaikan pembelajaran, sesuatu yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dan dibaca. Media juga merupakan segala sesuatu yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.[1] Media menjadi alat bantu baik bagi guru maupun siswa dalam pembelajaran, baik dalam proses pemahaman, pembuktian segala sesuatu, dan lain-lain.

B.       Fungsi Media Pendidikan
1.      Fungsi Media Pendidikan Bagi Guru
a.       Meningkatkan produktivitas pesan-pesan pembelajaran yang disajikan, karena dapat mempercepat pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru.
b.      Membantu dalam mengembangkan kemampuan aktivitas kejiwaan siswa untuk memahami pesan menurut daya analisisnya.
c.       Membantu dalam mengkreasikan rencana program pendidikannya, sehingga pengembangan pesan-pesan pembelajaran dapat dirancang dengan baik.
d.      Membantu mengintegrasikan pesan-pesan pembelajaran dengan materi ilmu bantu yang erat kaitannya dengan pembelajaran yang disajikan.
e.       Membantu pembelajar menyampaikan pesan-pesan pembelajaran secara konsisten, karena dapat diulang kembali secara utuh.
2.      Fungsi Media Pendidikan Bagi Siswa
a.       Lebih meningkatkan daya kepahaman terhadap materi pembelajaran.
b.      Dapat merangsang daya kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa.
c.       Mambantu kuatnya daya ingatan siswa, karena sifat media pembelajaran mempunyai daya stimulus yang lebih kuat.
d.      Membantu siswa memahami secara integral (utuh dan bermakna) materi pembelajaran yang disajikan.
e.       Mambantu memperjelas pengalaman langsung yang pernah mereka alami dalam kehidupan.[2]

C.       Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Penggunaan Media
1.      Analisis Kebutuhan dan Karakteristik Siswa
Sebelum guru menggunakan media, guru hendaklah terlebih dahulu mengetahui pengetahuan dan keterampilan awal yang dimiliki para siswa sebelum mengikuti pelajaran yang disajikan melalui media tersebut, dengan diketahuinya hal itu maka guru memiliki kemampuan dalam menentukan secara tepat pengembangan media yang dirancang.[3]
2.      Menetapkan Tujuan Pembelajaran
Merupakan langkah kedua dalam pemilihan media pembelajaran yang cocok dalam pencapaian tujuan pembelajaran, yang mana hal ini harus mengacu kepada salah satu ranah atau gabungan dari aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik.[4] Penggunaan media dalam pengajaran hendaknya dipandang sebagai bagian integral dari suatu sistem pengajaran dan sebagai sumber belajar yang digunakan dalam usaha memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses belajar.
3.      Persiapan Guru
a.       Mempersiapkan media yang telah ditetapkan beserta segala sesuatu yang dibutuhkan dalam penerapan media.
b.      Persiapan dalam keterampilan penguasaan penggunaan media, sehingga dalam penerapannya dapat berfungsi untuk mencapai tujuan pembelajaran.
c.       Guru hendaknya menghitung untung dan ruginya dari pemanfaatan suatu media.
d.      Guru memberikan penjalasan lebih lanjut terhadap materi yang dianggap kurang jelas pada meteri yang tertuang dalam media pembelajaran.
4.      Persiapan Kelas
a.       Mempersiapkan kelas secara kondusif, baik itu dari segi kesiapan mental siswa menerima pelajaran dengan menggunakan media yang telah dipilih, maupun kesiapan suasana kelas dalam penerapan media pembelajaran.
b.      Berikan pengarahan khusus terhadap ide-ide yang sulit bagi siswa pada materi yang akan disampaikan melalui media.
c.       Arahkan mereka dengan berbagai stimulus.
d.      Pusatkan perhatian mereka melalui suatu komentar atau pertanyaan pendahulu.
5.      Langkah penyajian media dalam kegiatan pembelajaran
a.       Media yang diberikan harus dapat memberikan dukungan terhadap isi bahan pembelajaran, seperti bahan pelajaran yang sifatnya fakta, prinsip, konsep, dan generalisasi biasanya membutuhkan media agar lebih mudah untuk dipahami oleh siswa.
b.      Media yang digunakan mudah untuk didapatkannya dan sesuai dengan taraf berfikir siswa/ mudah digunakan.[5] Hal ini sangat berpengaruh pada kemudahan dalam proses pembelajaran.
c.       Media harus dapat memfasilitasi siswa secara menyeluruh, sehingga pesan dan informasi yang akan disampaikan diterima secara merata.
d.      Pesan atau informasi yang akan disampaikan melalui tidak boleh terganggu oleh elemen lain, dalam artian ada kesesuaian antara media yang digunakan dengan kesiapan suasana kelas.
e.       Media yang digunakan harus mampu menstimulasi siswa untuk terfokos pada pembelajaran dan informasi atau pesan yang disampaikan dapat ditangkap secara efektif oleh siswa.
6.      Langkah kegiatan evaluasi pembelajaran dan media
a.       Evaluasi pembelajaran
Evaluasi ini digunakan untuk mengukur tentang sejauh mana keberhasilan pembelajaran dapat mencapai kompotenasi minimal yang telah ditetapkan.[6]
b.      Evaluasi media
Evaluasi ini digunakan untuk mengukur sejauh mana efektivitas penggunaan media dalam proses pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan.

D.      Macam-Macam Media Pembelajaran IPS MI dan Penerapannya
1.      Media Grafis
a.       Papan Tulis
Penggunaan papan tulis tidak digunakan secara sembarang, karena dalam pendidikan guru  harus mengerti bagaimana cara menggunakan papan tulis secara efesien. Langkah-langkah penggunaan papan tulis adalah sebagai berikut:
1)      Sebelum pelajaran dimulai, seorang guru harus terlebih dahulu mengetahui mengetahui hal-hal yang terperinci dan bersifat praktis mengenai bahan apa yang ingin disampaikan melalui papan tulis, hal ini membuat waktu menjadi efesien.
2)      Membuat/menuliskan huruf-huruf yang jelas, menggambar secara sederhana, dan membuat garis-garis lurus. Kecakapan guru dalam hal ini akan memudahkan siswa memahami apa yang disampaikan oleh guru tersebut.
3)      Gunakanlah kapur berwarna ketika pelajaran yang ditunjukkan bersifat penting/untuk membedakan dan membandingkannya.[7] Hal ini berfungsi sebagai suatu cara untuk merangsang perhatian siswa terhadap apa yang disampaikan.
4)      Pada waktu menulis di papan tulis, sebaiknya jangan sambil berbicara. Hal ini dapat mengganggu siswa dalam menyimak/memahami apa yang dituliskan guru.
5)      Pada waktu menerangkan apa yang tertulis dipapan tulis, hendaklah guru tidak berdiri didepan papan tulis, melainkan berdiri disamping papan tulis.[8]
b.      Papan Buletin dan Display
Papan buletin merupakan program dari pendidikan, dari papan buletin ini baik siswa maupun guru dapat melakukan proyek kerja. Papan buletin ini menjadi tempat berbagai macam informasi sekilas mengenai pendidikan. Sedangkan melakukan display berarti menyusun bahan ajar secara teratur dari  berbagai bahan yang merupakan satu kesatuan dan saling terkait satu sama lain, sehingga menjadi suatu rangkaian yang tak terpisahkan agar mampu memberikan gambaran yang jelas dan menarik bagi orang yang mengamatinya. Langkah-langkah pembuatan display adalah:
1)      Menentukan satu subjek, yang merupakan satu kesatuan tentang suatu ide atau suatu masalah. Dalam hal ini kita perlu merumuskan bentuk pertanyaan berupa komposisi tertulis yang menarik.
2)      Membuat suatu judul/tema karangan yang bisa berupa pertanyaan/ slogan.
3)      Mengumpulkan bahan-bahan. Mengumpulkan bermacam-macam gambar, kartun, objek-objek kecil, buku, pamplet, dan sebagainya. Untuk melakukan kegiatan ini diperlukan berbagai alat, seperti, gunting, alat perekat, dan sebagainya.
4)      Merencanakan susunan. Bahan disusun secara teratur jangan sampai tercampur aduk. Pada langkah ini sebaiknya direncanakan tentang penggunaan dan pengaturan warna agar display menarik.
5)      Merencanakan pemberian huruf. Hal-hal yang harus diperhatikan adalah spacing style, warna, dan warna bahan dari huruf, serta labelnya harus jelas dan sederhana. Huruf-huruf tersebut dapat dibuat dari kayu, boar metal atau plastik, huruf-huruf dari tinta, kapur dan sebagainya.
6)      Konstruksi. Papan buletin haruslah terlihat menarik dan bermanfaat, serta dibuat dari bahan-bahan yang sederhana/mudah didapat. Luas papan buletin disesuaikan dengan kebutuhannya dan kemungkinan bahannya. Alat-alat untuk membuat papan buletin dan alat pemasangan display terlebih dahulu dipersiapkan.
7)      Menempatkan papan buletin, dalam penempatannya haruslah menyesuaikan dengan fungsinya, terang tidaknya pemasangan, dan tingkat penglihatan anak.
8)      Melaksanakan dan menilai, ini merupakan langkah akhir dari pembuatan papan buletin dan display. Papan buletin dan display yang sudah dipasang itu kemudian dinilai apakah sudah sudah memenuhi syarat-syarat dari karakteristiknya atau nilai pendidikannya.[9]
c.       Bagan
Istilah merupakan bagan meliputi berbagai jenis prsentasi grafis seperti peta, grifik, lukisan, diagram, poster dan bahkan kartun. Dalam pembelajaran IPS, bagan biasanya digunakan untuk membuat grafik, diagram dan peta. Fungsi utama dari bagan adalah menunjukkan hubungan, perbandingan, jumlah relatif, perkembangan, proses, klasifikasi, dan organisasi.[10]
1)      Bagan Pohon (Tree Chart)
Bagan ini digunakan untuk menggambarkan perkembangan dan hubungan. Contohnya:



2)      Bagan organisasi
Bagan ini menggambarkan susunan dan herarki suatu organisasi, dalam bagan ini dapat dilihat dengan jelas bidang-bidang yang terdapat di dalamnya, dan dan dapat pula diketahui siapa-siapa yang bertanggung jawab, dan otoritas dalam bidang masing-masing. Contohnya:


 langkah pembuatan bagan adalah sebagai berikut:
1)      Letakkan rencana suatu bagian pada kertas dengan ukuran 21 x 27 cm atau lebih.
2)      Usahakan bagan yang sederhana, bagan yang baik adalah bagan yang dapat menyajikan satu gagasan utam atau perbandingan dan harus mengesankan saat dilihat.
3)      Buatlah bagan yang cukup besar sehingga mudah dilihat dan bisa terbaca dari segala arah.
4)      Buatlah bagan semenarik mungkin, gunakan warna secara kontras dan isilah ruangan kosongnya.
5)      Utamakanlah kontras dengan cara memakai huruf dan gambar yang gelap pada latar belakang terang atau sebaliknya, serta perhatikan bagan-bagan yang penting untuk ditonjolkan.
6)      Gunakan warna jika perlu dan jangan berlebihan, serta jagalah warna agar tetap harmonis.
7)      Peliharalah spasi secara keseluruhan.
8)      Bila perencanaan itu sudah lengkap, buatlah sket dengan memakai pensil pada bagan kemudian baru dilengkapi.[11]
d.      Grafik
Grafik merupakan gambar sederhana yang disusun menurut prinsip matematika, dengan menggunakan data berupa angka-angka. Grafik mengandung ide, objek, dan hal-hal yang dinyatakan dengan simbol-simbol dan disertai dengan keterangan-keterangan secara singkat. Grafik dapat menerangkan perkembangan atau perbandingan suatu objek atau peristiwa yang saling berhubungan secara singkat, jelas dan teliti. Macam grafik adalah sebagai berikut:
1)      Garfik Garis atau Kurva (Line Grafh)
Merupakan graik yang menggunakan garis-garis yang terdiri dari garis absis dan ordinat (garis horizontal dan vertikal). Garfik garis itu menunjukkan suatu keadaan atau perkembangan sesuatu dalam jangka waktu tertentu dengan jelas. Misalnya:
2)      Grafik Batang (Bar Grafh)
Grafik ini juga menggunakan garis-garis vertikal dan horizontal dan dibuat garis bantu petak-petak yang sama ukuran lebarnya. Panjang batang melukiskan besarnya persentasi data, dan jumlah batang maksimalnya ada 8 batang. Misalnya

3)      Grafik Lingkaran (Pei Graf)
Grafik ini menunjukkan hubungan yang bersifat persentasi atau hubungan frekuensi dalam bentuk lingkaran. Misalnya

4)      Grafik Peta atau Globe
Grafik peta disebut juga kartogram, yang melukiskan keadaan hubungan dengan tempat kejadian. Secara khusus peta dan globe tersebut memberikan informasi tentang:
a)         Keadaan permukaan bumi, daratan rendah, sungai-sungai, gunung-gunung, dan perairan lainnya.
b)        Tempat-tempat serta arah dan jarak dengan tempat lain. Data budaya dan kemasyarakatan seperti populasi atau pola bahasa/adat istiadat.
c)         Data ekonomi, seperti hasil pertanian, industri, atau perdagangan internasional.
2.      Media Gambar Fotografi
a.       Gambar Fotografi
Merupakan proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu objek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai objek tersebut pada media yang peka terhadap cahaya (kamera). Pembelajaran dengan menggunakan media ini dapat mengembangkan kemampuan berbahasa, kegiatan seni, dan pernyataan kreatif dalam bercerita, dramatisasi, bacaan, penulisan, meluki, menggambar, serta membantu mereka menafsirkan dan mengingat-ingat isi materi bacaan dari buku-buku. Langkah-langkah pengunaan media ini adalah sebagai berikut:
1)      Pergunakan dan padukan gambar untuk tujuan pembelajaran yang spesifik.
2)      Gunakan gambar sedikit saja, dan kurangi penambahan kata-kata pada gambar. Hal ini dilakukan untuk mengembangkan kata-kata/cerita untuk menimbulkan gagasan baru oleh siswa.
3)      Mengevaluasi kemajuan kelas setelah menggunakan media gambar fotografi.
b.      Produksi Gambar Fotografi
Memotere pada dasarnya adalah menggambar dengan menggunakan cahaya. Kemera fil ukuran standard 24 x 3 mm (35 mm). Kamera yang memiliki komponen standard untuk digunakan adalah; lensa penari sasaran, lensa bidik, duduk blitz, pemutaran film, alat pijit, pengatur jarak, pengatur kecepatan, dan diafragma. Sewaktu hendak memotret harus memerhatikan tiga factor penting, yaitu: keadaan cuaca, kecepatan objek, dan jarak kamera dengan objek.[12]


3.      Overhead Projector dan Slide
a.       OHP (overhead projector)
OHP merupakan perangkat untuk memproyeksikan pesan-pesan pembelajaran dengan menggunakan bahan transparan unuk diproyaksikan, yang di isi dengan materi pelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Cara-cara penggunaannya adalah sebagai berikut:
1)      Perhatikan ruangan belajar, ditata agar dapat memungkinkan penggunaan OHP.
2)      Periksa sumber tegangan listri dan sesuaikan tegangan dengan peralatan yang akan digunakan.
3)      Gunakan layar (tempat display) bila ada, namun dapat juga diproyeksikan ke dinding kelas.
4)      Hubungkan OHP dengan sumber listrik.
5)      Tekan tombol ON/OFF ke posisi ON.
6)      Letakkan transparasi pada posisi yang benar (di atas Stage).
7)      Atur fokos OHP agar hasil gambar atau tulisann terlihat dengan jelas.
8)      Gunakan OHP sesuai dengan keperluan dan kapasitas OHP sendiri.[13]
b.      Film Strip dan Slide
Film strip adalah susunan seri gambar-gambar yang keteraturan teknisnya telah ditentukan secara beratutan sesuai dengan langkah-langkah yang pasti, sedangkan silde hanya mempertunjukkan satu gambar saja dan teknisnya pun satu-satu. Langkah-langkah penggunaan film strip dan slide adalah sebagai berikut:
1)      Langkah persiapan, dimualai dengan menyusun pelajaran sebagai satu unit yang cocok dengan pelajaran yang akan disampaikan. Dalam langkah ini guru perlu mengadakan percobaan pendahuluan dan mencatat hal tertentu, yang maksudnya kelak perlu penjelasan lebih lanjut atau menjadi masalah yang mungkin akan menjadi tema.
2)      Batasi jumlah gambar, dalam hal ini hendaknya gambar yang akan disampaikan mengandung stimulus dan tekanan yang berarti, jangan memberi gambar yang sudah diketahui/dikuasai siswa pengertian dan keterampilannya.[14]
3)      Buatlah gambar yang mempunyai kesan kontras (penekanan), perbandingan (komposisi), dan kesinambungan yang baik dari permasalahan yang hendak diutarakan.
4)      Tetapkan pula pengambilan gambar untuk judul atau titel atau tulisan saja. Pengambilan objek dalam bentuk tulisan harus memperhatikan hal-hal berikut:
a)      Bentuk tulisan harus komunikatif, jelas dan mudah dibaca.
b)      Tulisan jangan terlalu penuh dalam satu bingkai gambar karna dapat membuat tulisan terlihat kecil dan sukar untuk dibaca.
c)      Buatlah judul tulisan dengan membuat perbedaan kontras antara judul dengan pembahasan/butir-butir penjelasannya.
d)      Jangan menggunakan bentuk atau warna huruf lebih dari dua.
5)      Mempersiapkan kelas, kelas digunakan kearah penggunaan film strip dan slide berupa pengalaman-pengalaman dasar, mendiskusikan pokok tertentu, atau memberikan  pengantar secara verbal.
6)      Mempersiapkan perlengkapan untuk penyajian. Dalam hal ini penting sekali untuk mengadakan tes pendahuluan terhadap proyektor yang akan digunakan.
7)      Langkah penyajian, dalam hal ini siswa terlebih dahulu dipersiapkan agar mereka mampu ikut berpartisipasi selama penyajian film strip dan slide.

4.      Media Audio
a.       Radio pendidikan
Merupakan alat peragaan auditif yang besar nilainya bagi pendidikan, sebagai alat pembantu/media pelajaran di kelas. Melalui alat ini, siswa dapat mendengar siaran tentang berbagai peristiwa, kejadian yang penting dan baru, serta masalah yang terjadi dalam kehidupan. Adapun langkah-langkah pengggunaan radio dalam kelas adalah:
1)      Hal pertama yang harus diperhatikan adalah tentang penggunaan waktu saat radio digunakan.
2)      Tempat dan kondisi penerimaan harus saling mendukung.
3)      Langkah persiapan, dalam tahapan ini hal-hal yang perlu diperhatikan adalah tujuan yang hendak dicapai melalui penggunaan program, jenis program, dan umur para siswa. Dalam hubungan ini kelas juga melakukan persiapan seperti mengumpulkan berbagai bahan tentang siaran, daftar nama-nama tempat, konsep, dan kunci pertanyaan. Sedangkan langkah persiapan bagi guru adalah memberikan bimbingan dan latihan, serta menyediakan perlengkapan yang menjadi penunjang siaran raio tersebut, seperti pamplet, gambar-gambar dan majalah-majalah.
4)      Langkah penerimaan. Dalam hal ini ada dua kegiatan yaitu kegiatan yang dilakukan oleh guru, seperti, guru ikut serta mendengarkan siaran dengan seksama dan harus duduk di depan kelas, membuat catatan, menulis kata-kata yang baru atau sulit, mendemonstrasikan irama dipapan tulis, membuat suatu tanda pada peta dan lain sebagainya. Sedangkan kegiatan siswa adalah membuat catatan tentang pokok-pokok yang diaggap penting, membuat pertanyaan-pertanyaan, mengikuti demonstrasi, mengadakan apersepsi, menulis kata-kata atau kalimat tertentu.
5)      Kegiatan lanjutan, berupa pembahasan ulang tentang apa yang telah diperoleh melalui siaran radio, seperti mengadakan kegiatan diskusi, menarik kesimpulan, membaca buku, membaca peta maupun menulis. Hal yang terpenting dalam kegiatan lanjutan ini adalah mengintegrasikan pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya degan yang baru diperoleh melalui radio.[15]
5.      Media Audio Visual
a.       Film Bersuara
Film yang dimaksud di sini adalah film sebagai media audio visual untuk pelajaran, perencanaan, atau penyuluhan. Banyak hal yang dapat dijelaskan melalui film ini, misalnya tentang kejadian-kejadian alam, tata cara kehidupan negara asing, berbagai industri dan pertambangan, dan lain-lain. Adapun langkah-langkah penggunaan media dengan film ini adalah:
1)      Langkah persiapan guru, pertama-tama guru harus mempersiapkan unit pelajaran terlebih dahulu, kemudia baru pemilihan film yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Jika perlu guru harus mengetahui panjangnya film tersebut, tingkat rekomendasi film, dan tahun produksi film, serta uji coba film terlebih dahulu sebelum ditampilkan.
2)      Mempersiapkan kelas. Dalam hal ini siswa terlebih dahulu dipersiapkan dengan menjelaskan maksud pembuatan film, menjelaskan secara ringkas isi film, menjelaskan bagian-bagian yang harus mendapat perhatian khusus sewaktu menonton film.
3)      Langkah penyajian, berupa pemutaran film dengan memperhatikan kelengkapan alat yang akan digunakan (pengeras suara, layar proyektor dan tempat proyektor), serta guru harus memperhatikan intensitas cahaya ruangan.
4)      Aktivitas lanjutan, yang berupa tanya jawab guna mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang disediakan, membuat karangan tentang apa yang telah ditonton.
b.      Televisi Pendidikan
Kemajuan teknologi pada umumnya tidak selalu membawa pengaruh negartif, apabila kita sebagai konsumer bisa menggunakannya dengan bijak. Misalnya TV pendidikan, dalam siarannya pasti memuat unsur pendidikan yang bisa digunakan oleh guru sebagai salah satu media pembelajaran, karna TV pendidikan dapat memperlihatkan kejadian sebenarnya dengan disertai pengamatan. Adapun dasar penggunaan program adalah sebagai berikut:
1)      Harus dapat dilihat dengan jelas, agar siswa tidak mengalami kekeliruan dalam menanggapinya.
2)      Program yang efektif apabila menggunakan bahasa yang sederhana, mudah dipahami dan bukan bahasa kaku.
3)      Langkah persiapan yang meliputi langkah persiapan guru dan persiapan bagi siswa. Pertama-tama guru menetapkan pelajaran apa yang hendak disampaikan melalui penggunaan media ini, mempersiapkan jenis program yang sesuai dengan pelajaran dan nilai-nilai pendidikannya, kondisi suasana kelas dan kematangan anak dilakukan dengan memberikan pengalaman apa yang akan dipelajari/apa yang akan mereka peroleh. Sedangkan persiapan anak adalah anak disiapkan untuk membuat catatan hal pokok, mengadakan diskusi dan mencari bahan pendukung yang bertalian dengan program tersebut.
4)      Langkah pelaksanaan. Pada langkah ini para siswa melihat dan mendengar, mengikuti dengan seksama proses yang berlangsung dalam program, sedangkan guru memiliki tugas untuk memimpin siswa dalam pelaksanaan, pembuatan catatan hal pokok dan memimpin diskusi.
5)      Kegiatan lanjutan, berupa penilaian terhadap program, menjelaskan hal yang kurang atau belum dimengerti siswa, membuat rangkuman, dan membantu mendiskriminasikan persoalan-persoalan.[16]




















BAB III
PENUTUP

Simpulan
Media dalam pembelajaran merupakan sesuatu yang digunakan dalam proses pembelajaran, guna untuk mempermudah pemahaman siswa terhadap pelajaran, mempermudah guru dalam menunjukkan sebuah fakta-fakta, dan sesuatu yang dapat membantu mewujudkan tujuan yang hendak dicapai. Dalam penerapannya, media pembelajaran secara garis besar melewati langkah-langkah sebagai berikut:
1.      Langkah persiapan
a.       Persiapan guru.
Guru menetapkan tujuan apa yang hendak dicapai malalui media yang akan digunakan, melakukan identifikasi mengenai keterkaitan media dengan bahan pelajaran yang akan disampaikan, kemudahan dan keefisienan penggunaan media dalam kelas.
b.      Persiapan Siswa.
Siswa disiapkan untuk menerima bahan pelajaran menggunakan media yang telah ditentukan guru  dan melakukan apa saja yang di instruksikan oleh guru.
c.       Persiapan Media.
Media yang digunakan harus terlebih dahulu di uji cobakan agar media tersebut dapat di gunakan dan memberikan manfaat secara efesien.
2.      Langkah penyajian
Berupa tindakan guru dan siswa dalam penggunaan media, bisa berupa persentasi dari guru dan proyek dari siswa.
3.      Kegiatan lanjutan
Berupa evaluasi mengenai keberhasilan media dalam pembelajaran, dan keberhasilan siswa maupun guru dalam menggunakan media.


DAFTAR PUSTAKA

Dr. Arief S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Perada, 2005). Hal 6-7
Drs. Muhammad Ramli, Media dan Teknologi Pembelajaran, (Banjarmasin: IAIN Antasari Pers, 2012). Hal 2-3
Dr. H. Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002). Hal 137
Agung Eko Purwana, dkk, Pembelajaran IPS MI, (Surabaya: Lapis PGMI, 2009). Paket 7. Hal 6
Kasful Anwar dan Hendra Harmi, Perencanaan Sistem Pembelajaran KTSP. (Bandung: Alfabeta, 2010). Hal 129
Dr. Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung: IKAPI, 1989). Hal 48
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, (Bandung: IKIP, 2002). hal 37-38


[1] Dr. Arief S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Perada, 2005). Hal 6-7
[2] Drs. Muhammad Ramli, Media dan Teknologi Pembelajaran, (Banjarmasin: IAIN Antasari Pers, 2012). Hal 2-3
[3] Dr. H. Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002). Hal 137
[4] Agung Eko Purwana, dkk, Pembelajaran IPS MI, (Surabaya: Lapis PGMI, 2009). Paket 7. Hal 6
[5] Arief sadiman, dkk, Media Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2005). Hal 86
[6] Kasful Anwar dan Hendra Harmi, Perencanaan Sistem Pembelajaran KTSP. (Bandung: Alfabeta, 2010). Hal 129
[7] Muhammad Ramli, Op cit. hal 44
[8] Dr. Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung: IKAPI, 1989). Hal 48
[9] Dr. Oemar Hamalik, Op cit. hal 57-58
[10] Dr. H. Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, Op cit. hal 33
[11] Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, (Bandung: IKIP, 2002). hal 37-38
[12] Drs. Muhammad Ramli, Op cit. hal  59-60
[13] Dr. Arief S. Sadiman, dkk,  Op cit. hal 211
[14] Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Op cit. hal 120
[15] Dr. Oemar Hamalik. Op cit. hal 109-110
[16] Dr. Oemar Hamalik. Op cit. hal 124